dualisme cahaya
Mengungkap Identitas Cahaya
Light Beam (source: cosmosmagazine.com) |
Cahaya itu Partikel? Atau Gelombang?
Penelitian ilmiah secara mendalam mengenai cahaya dimulai pada abad ke
17. Isaac Newton (1643-1727), fisikawan jenius Inggris yang membuat
Hukum Gerak Universal Newton I, II, III, dan hukum gravitasi universal,
juga melakukan penelitian tentang cahaya. Newton melewatkan seberkas
sinar matahari pada 2 buah prisma dan menemukan bahwa sinar matahari
tadi terurai menjadi 7 sinar warna pelangi. Dari hasil percobaan
tersebut, Newton berpikir bahwa sinar matahari adalah kumpulan
partikel-partikel kecil yang mempunyai warna berbeda-beda.
Percobaan Newton tentang cahaya (sumber:http://www.webexhibits.org) |
Dari sejak itulah "cahaya adalah partikel" mulai dikenal banyak orang. Terciptanya bayangan saat sinar diarahkan ke suatu benda juga adalah bukti bahwa cahaya adalah partikel. Kalau "cahaya adalah gelombang", maka bila cahaya diarahkan ke suatu benda, cahaya akan mengalami difraksi, dan bayangan tidak mungkin terjadi. Tapi karena bayangan terjadi, maka bisa dikatakan "cahaya adalah gelombang" gugur.
Tapi tetap ada juga yang menyatakan "cahaya adalah gelombang". Dia adalah Christiaan Huygens, yang hidup di era yang hampir sama dengan Newton. Saat dia melakukan percobaan dengan menumbukkan dua buah berkas cahaya, dia mendapatkan hasil bahwa kedua cahaya itu saling menembus. Makanya Huygens berpikir cahaya adalah gelombang". Kalau "cahaya adalah partikel", maka seharusnya sinar akan bertabrakan, dan bergerak berlawanan arah.
Tapi, bagaimana menjelaskan fenomena bayangan pada benda? Untuk menjelaskan hal ini, kita menganggap ukuran benda jauh lebih besar daripada panjang gelombang. Karena panjang gelombangnya sangat kecil, maka saat bertumbukan dengan benda, difraksi hampir tidak terjadi, malahan gelombang cahaya terhalang sepenuhnya oleh benda. Oleh karena itu, bayangan terbentuk.
Penjelasan diatas adalah bukti bahwa cahaya adalah partikel sekaligus gelombang. Fakta yang tidak dapat dibantah bahkan hingga saat ini. Tapi, perlu diskusi dan debat sangat panjang untuk mencapai kesimpulan tersebut.
Bukti Krusial Cahaya Adalah Gelombang
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, Newton telah memulai
penelitian tentang cahaya sejak abad 17. Dengan percobaan dua buah
prisma, dia mengajukan teori "cahaya adalah partikel". Tapi, diawal abad
ke-19, Thomas Young menemukan fenomena interferensi cahaya lewat
percobaan celah ganda-nya. Karena interferensi adalah fenomena khusus
yang hanya ada pada gelombang, alhasil dalam sekejap teori "cahaya
adalah gelombang" menjadi populer. Kalau "cahaya adalah partikel", maka
berkas cahaya akan tampil sesuai dengan ukuran celah ganda tersebut.
Teori "cahaya adalah partikel" tidak bisa menjelaskan hasil percobaan
Young berupa spektrum garis hitam putih. Ini adalah bukti krusial
"cahaya adalah gelombang".
Percobaan Celah Ganda oleh Thomas Young (sumber: http://strongphysics.wikispaces.com) |
Percobaan Celah Ganda oleh Thomas Young (sumber: nbnl.globalwhelming.com) |
Cahaya adalah Salah Satu Jenis Gelombang Elektromagnetik
Setelah itu pun, penelitian tentang cahaya terus berlanjut. Banyak
percobaan yang dilakukan untuk membuktikan "cahaya adalah gelombang".
Dan pada pertengahan abad-19, teori ini hampir selesai disusun. Dan
perangkum semua teori itu adalah Fisikawan Inggris, James Clerk Maxwell
(1831-1879). Dia mencetuskan istilah "gelombang elektromagnetik".
Satu-satunya bidang yang tidak ditekuni Newton adalah Listrik dan Kemagnetan. Tapi sejak pertengahan abad ke-18, penelitian mengenai listrik dan magnet berkembang pesat. Pada awal abad-19, hubungan sangat erat antara listrik dan magnet telah dipastikan. Listrik menghasilkan magnet, sebaliknya magnet pun dapat menghasilkan listrik.
Pada 1864 Maxwell mencetuskan ide mengenai medan dimana energi listrik atau magnet bekerja, atau juga biasa disebut medan listrik dan medan magnet. Kedua medan itu terbentuk karena getaran gelombang elektromagnetik yang merambat. Maxwell menemukan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu identik dengan kecepatan cahaya. Oleh karena itu, dia menyimpulkan bahwa cahaya adalah salah satu gelombang elektromagnetik.
Dua Buah Misteri Cahaya
Kita sudah membaca perkembangan teori "cahaya adalah gelombang" hampir
selesai disusun pada akhir abad 19. Tapi kalau "cahaya adalah
gelombang", ada 2 misteri cahaya yang tersisa. Yang pertama, medium.
Misalnya saja gelombang bunyi, mediumnya adalah udara. Dengan ikut
bergetarnya partikel-partikel di udara, gelombang bunyi dapat merambat
dan sampai di telinga. Kalau medium tidak ada, misalnya saja di luar
angkasa, maka gelombang bunyi tidak dapat merambatdan didengarkan. Nah,
bagaimana dengan gelombang cahaya? Cahaya menyebar di seluruh alam
semesta, makanya medium gelombang cahaya adalah sesuatu yang melimpah di
alam semesta. Tapi apakah itu? Bukankah alam semesta adalah ruang
hampa?
Misteri kedua adalah karakteristik cahaya yang dihasilkan benda panas, sesuatu yang waktu itu tidak dapat dijelaskan para fisikawan. Dalam penelitiannya mengenai hal ini, Planck mengusulkan ide "energi kuantum", yang akhirnya bisa memecahkan misteri karakteristik cahaya. Bahkan pada perkembangannya, bisa menjawab misteri pertama, misteri medium gelombang cahaya.
sumber :http://www.danielnugroho.com/2012/07/mengungkap-identitas-cahaya.html
0 komentar: